Kamis, 25 April 2013

Meong - meong, Lagu dan Permainan Tradisional Bali


Hi, semuanya. Perkenalkan, nama saya Ayu. saya masih pengguna baru dalam dunia pembloggeran ini ( cie, pembloggeran bah. hahaha). untuk itu, jika ada yang kurang jelas atau tidak menyenangkan, saya mohon saran dan kritikannya yang membangun ya ;) Thanks...

Pada kesempatan ini, saya mau memberikan sedikit informasi mengenai salah satu kebudayaan dari Bali, tempat saya dilahirkan guys... hehehe.  eits,,,, tunggu dulu, biar lebih asik dan membuat teman-teman sekalian terpesona, berikut ada beberapa gambar yang membuat teman-teman sekalian terkagum akan keindahan Bali kita tercinta :)







Gimana teman-teman, keren kan? ok, kebudayaan yang ingin saya bicarakan ini namanya Meong-meong, lagu dan permainan tradisional Bali yang hampir hilang teman-teman. untuk itu saya memberitakan tentang hal ini. semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan teman-teman sekalian ya.... ok, tampa panjang lebar, ini dia, eng ing eng.....

Pada dasarnya, lagu Bali sudah ada sejak manusia Bali tersebut ada. Hal ini dibuktikan dari pnelusuran yang dilakukan kepada beberapa sesepuh seniman Bali yang banyak mengikuti perkembangan lagu Bali. Pendapat ini dapat dipercaya kebenarannya, mengingat musik adalah sebuah bahasa yang sangat universal yang tentunya telah terlahir dari naluri manusia sejak terlahir ke dunia ini.

Hal ini bisa dibuktikan walaupun hanya dengan menggunakan kajian logika yang sangat sederhana. Sebagai contoh, seorang bapak yang sangat tidak mengerti tentang lagu ataupun musik biasanya akan memiliki naluri spontan untuk mengeluarkan tembang sederhana kala menidurkan bayinya atau seorang ibu akan bersenandung apa ada-nya untuk sekedar menghibur anaknya agar segera tenang menuju alam tidurnya.

Seiring dengan perjalanan waktu, Lagu Bali terus berkembang dengan grafik yang sangat tidak stabil karena terpengaruh oleh situasi negara yang tidak menentu yang sangat menyulitkan para seniman lagu Bali untuk membuat sebuah karya. Pada dasarnya, Bali tidak hanya kaya akan aneka ragam tarian atau upacara-upacara adatnya yang begitu kompleks. Namun juga kaya akan lagu-lagu atau tembang tradisonalnya yang kelak akan tergerus zaman. Untuk itulah disini kita memiliki peran untuk melestarikannya. Berbagai jenis tembang yang dimiliki oleh Bali mempunyai struktur serta fungsi yang berbeda-beda. Masyarakat Bali membedakan seni tembang ini menjadi empat kelompok, yakni gegendingan, sekar alit, sekar madya, dan sekar agung. Pada kesempatan ini, saya akan membahas salah satu dari empat kelompok ini yaitu gegendingan.

Menurut mbah Wiki, gegendingan adalah sekumpulan kalimat bebas yang dinyanyikan. Isinya pada umumnya pendek, dan sederhana. Dikatakan bebas karena benar-benar tidak ada ikatannya. Antara tiap kalimat tidak harus mempunyai arti yang membentuk cerita atau pengertian, dan kadang-kadang kalimat yang terbentuk dari kata-kata itu juga tidak mempunyai arti yang jelas. Ada tiga jenis gegendingan yang dikutip dari babadbali, yang dimiliki oleh seni Tembang Bali:

1.      Gending Rare
Gending Rare atau Sekar Rare mencakup berbagai jenis lagu-lagu anak-anak yang bernuansa permainan. Jenis tembang ini pada umumnya memakai bahasa Bali sederhana, bersifat dinamis dan riang, sehingga dapat dilagukan dengan mudah dalam suasana bermain dan bergembira. Ini juga mengajarkan anak-anak sejak usia dini bagaimana bekerja sama, serta berbahasa Bali.

Biasanya tiap lagu dilengkapi atau sebagai pelengkap dari sebuah permainan yang bertema sama. Tetapi ada juga yang berdiri sendiri, sebagai lagu-lagu rakyat (gegendingan) yang bentuknya sangat sederhana. Baik lagu anak-anak maupun lagu rakyat tidak terlalu diikat oleh hukum atau uger-uger seperti Guru Lagu atau Padalingsa. Beberapa contoh dari jenis tembang ini antara lain seperti meong-meong, juru pencar, galang bulan, dan masih banyak lagi. Pada jenis gending ini, ada yang seluruh baitnya merupakan isi, dan ada pula yang mengandung bait- bait sampiran bahkan ada yang hanya berupa sampiran tanpa isi yang jelas artinya.

2.      Gending Jejangeran
Gending Jejanggeran ini sama dengan Gending Rare dan biasanya dinyanyikan bersama-sama dengan saling sahut-menyahut antara kelompok satu dengan yang lain. Ada yang menjadi janger (kelompok putri) dan ada yang menjadi kecak (kelompok putra). Lama kelamaan Gending Jejangeran ini dinyanyikan juga oleh orang-orang dewasa dengan variasi gerak-gerik atau variasi lakon (lelampahan). Contoh Gending Jejangeran ini antara lain seperti putri ayu, siap sangkur, mejejangeran, dan lain sebagainya.

3.      Gending Sanghyang
Gending Sanghyang dinyanyikan untuk menurunkan (nedunang) Sanghyang-Sanghyang, misalnya pada prosesi budaya peninggalan jaman pra-Hindu dalam tarian sakral Sanghyang, yang meliputi tarian Sanghyang Dedari, Sanghyang Deling, Sanghyang Jaran, Sanghyang Bojog, Sanghyang Celeng, Sanghyang Sampat dan sebagainya. Sistem atau ortenan tembang-tembang ini sama dengan gending-gending rare lainnya, pengertian yang dihasilkan dari isi gending ini sering abstrak, dan tidak menentu karena sulit dicerna. Ini sesuai dengan kaidah gegendingan yang tidak menuntut pengertian yang utuh dan runtut seperti halnya Tembang Macapat. Contoh dari gending- gending Sanghyang adalah Puspa Panganjali, Kukus Arum, Suaran Kumbang, dan lain-lain.

Dari pendapat diatas dan dari minimnya dokumentasi para pendahulu mengenai dokumentasi tentang lagu Bali yang dulunya dikatakan dan dipercaya dihiasi dengan tembang-tembang yang mendekati kidung dan sarat dengan makna hingga berkembang mengikuti tren pasar seperti sekarang dan mungkin nantinya akan berkembang lagi dimasa yang akan datang, akhirnya berkembanglah beberapa lagu "no-name" alias tidak ada penciptanya seperti meong-meong, Juru Pencar, Semut-Semut Api dan banyak lagi lagu lainnya yang sampai saat ini sangat susah untuk diketahui siapa sebenarnya yang menciptakan lagu tersebut dan berawal dari daerah mana di Bali.


 MEONG-MEONG 
(Lagu dan Permainan Tradisional Bali)


Meong-meong merupakan salah satu kebudayaan dari Bali. Kebudayaan yang satu ini berupa lagu sekaligus permainan tradisional yang biasanya dinyanyikan dan dimainkan oleh anak-anak Bali. Lagu Meong-Meong termasuk dalam kategori Sekar Rare atau Gending Rare, yaitu kategori jenis lagu anak-anak yang bernuansa permainan. Berikut adalah lirik dari lagu meong-meong:

Meong-meong…
Alih je bikule…
Bikul gede gede…
Buin mokoh-mokoh…
Kereng pesan ngerusuhin…
Juk meng… Juk kul..

Lirik lagu meong-meong diatas menggunakan bahasa Bali dan untuk mengetahui maksud atau arti dari lagu tersebut saya akan menguraikan arti dari setiap kata dalam lagu tersebut. Kata ‘meong-meong’ diatas berarti kucing-kucing, kata ‘alih je bikule’ berarti carilah tikusnya’, ‘bikul’ berarti tikus, ‘gede-gede’ berarti besar-besar, ‘buin’ berarti juga, ‘mokoh-mokoh’ berarti gemuk-gemuk, dan yang terakhir ‘kereng pesan ngerusuhin’ berarti selalu membuat masalah. Jadi lirik lagu diatas dapat diartikan kedalam bahasa indonesia sebagai berikut: 
Kucing-kucing…
Carilah tikusnya…
Tikus besar-besar…
Juga gemuk-gemuk…
Selalu membuat masalah…
Juk meng… Juk kul..

Meong-meong merupakan lagu serta permainan anak Bali seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Permainan meong-meong adalah permainan yang biasanya dimainkan oleh lebih dari delapan orang atau lebih, dimana satu orang memerankan bikul (tikus) dan satu orang memerankan meong (kucing) dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meong dengan cara membentuk lingkaran. Dalam permainan ini, bikul berada di dalam lingkaran sedangkan meong berada di luar lingkaran, dimana meong akan berusaha masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul. 






Anak-anak yang bermain dalam permainan ini, membentuk lingkaran dan berusaha menghalangi meong masuk ke dalam lingkaran. Si meong bisa menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk meng, juk kul. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa meong-meong adalah lagu sekaligus permainan. Permainan ini dimainkan dengan menyanyikan lagu meong-meong. Lagu ini, tepatnya baris pertama dan baris kedua dinyanyikan dua kali lalu dilanjutkan ke bait yang selanjutnya. Lagu ini terus dinyanyikan hingga berulang-ulang sampai si bikul tertangkap oleh si meong. Jadi dapat dikatakan, permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut meong untuk menagkap si tikus atau bikul. Berikut adalah gambar mengenai permainan ini:


           






Cara memainkan permainan meong-meong yang telah diuraikan diatas merupakan cara permainan yang paling banyak digunakan oleh anak-anak Bali. Namun seraya perkembangan jaman, sebagian anak-anak Bali sekarang memainkan permainan ini dengan cara yang berbeda, yaitu berupa anak yang memerankan meong mengejar dan menangkap anak-anak lainnnya dengan mata tertutup, yaitu menggunakan penutup mata dari kain atau sejenisnya. Disini, anak yang tertangkap akan menjadi meong selanjutnya yang mengejar anak-anak lainnya dan seterusnya. Jadi dapat dikatakan bahwa permainan meong-meong ini berbeda di masing-masing daerah di Bali. 

Pada jaman sekarang ini, terutama dibidang politik, lagu dan permainan meong-meong ini sering digunakan untuk menyindir para koruptor. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam meong-meong, bikul atau tikus berbadan besar-besar, suka membuat masalah dan dilindungi atau diperlakuakan baik dalam permainan meong-meong ini. Hal atau situasi ini mirip dengan koruptor yang mana juga berbadan besar yang berarti mengambil banyak uang rakyat, suka membuat masalah dan dilindungi beberapa orang yang mana seharusnya tidak dilindungi dan diperlakukan dengan baik.

Jadi, lagu dan permainan tradisional Bali yang berjudul meong-meong ini adalah salah satu dari banyak kebudayaan Bali yang menarik yang mana harus dilestarikan dan diteruskan kegenerasi selanjutnya. Hal ini penting dilakukan agar kebudayaan yang satu ini dapat diketahui generasi selanjutnya dan yang lebih penting adalah agar kebudayaan unik ini tidak hilang. Sebenarnya bukan hanya kebudayaan unik seperti meong-meong ini saja yang harus dilestarikan, melainkan semua kebudayaan. Karena pada dasarnya, kebudayaan adalah warisan leluhur yang berharga dan menarik yang harus dilestarikan dan diketahui oleh generasi penerus. Kesimpulannya, kita harus mencari tahu dan melestarikan kebudayaan kita, terutama kebudayaan yang berupa lagu dan permainan tradisional Bali yang berjudul meong-meong ini.

Oya, masih penasaran ya teman-teman sekalian, gimana sih bentuk dari lagu dan permainan tradisional Meong-meong itu? iya deh, ini saya kasih linknya:


Demikianlah isi dari blog saya yang pertama kalinya saya buat ini. (hehehe....) Saya mengharapkan kritik atau saran yang membangun guna menjadikan blog ini menjadi lebih baik lagi. Terimakasih all.... :)

1 komentar:

  1. Las Vegas to Open its 'Casino Night' at The Cosmopolitan of Las
    (CNN) -- Las Vegas casino 용인 출장안마 and 여수 출장샵 resort Steve Wynn is opening his newest 성남 출장안마 casino 안성 출장안마 on Saturday with the opening of its "Casino Night" at 구리 출장샵 The Cosmopolitan of Las

    BalasHapus